Social Icons

Pages

Wednesday, November 28, 2012

Kenangan in pantai Jetis Kutoarjo | Lebaran










KERJASAMA DAN JARINGAN PERPUSTAKAAN

 KERJASAMA DAN JARINGAN PERPUSTAKAAN

Kerjasama adalah dua orang atau lebih, yang artinya kerjasama akan ada kalau ada minimal dua orang/pihak yang melakukan kesepakatan dengan tujuan agar pekerjaan tersebut menjadi lebih mudah.
Sedangkan kerjasama perpustakaan adalah suatu kegiatan beberapa perpustakan secara bersamaan dalam melaksanakan suatu usaha untuk mencapai tujuan yang sama dan saling membantu dalam menyelesaikan tugasnya. Misalnya dalam menyediakan layanan di suatu perpustakaan, tidak semua permintaan yang dibutuhkan pemakai perpustakan tidak tersedia di perpustakaan .  Atas permintaan  pemakai itu, maka dibutuhkan suatu kerjasama dari perpustakaan lain agar saling melengkapi. Bentuk-bentuk kerjasama yang ada seperti:
·         Kerjasama pengadaan
Dalam banyaknya terbitan buku tiap tahun tidak mugkin perpustakaan membeli secara menyeluruh, oleh karena itu diperlukan kerjasama pengadaan. Dalam kerjasama ini dua perpustakaan atau lebih bersama-sama mengambil keputusan untuk melakukan pembelian buku menurut subyek yang telah ditentukan secara bersama-sama atau setiap perpustakaan sepakat mengadakan buku sesuai dengan subyek masing-masing.
·         Kerjasama Pertukaran dan Redistribusi
Kerjasama ini dilakukan denan cara penukaran publikasi badan induk perpustakaan tersebut dengan perpustakaan lain tanpa harus membeli. Dengan menggunakan metode langsung dimana perpustakaan yang bersangkutan melakukan pertukaran buku sesama perpustakaan dengan menggunakan dasar pertukaran 1:1, yaitu 1 buku ditkar dengan 1 buku, tanpa memandang kodisi fisik dari buku tersebut.
·         Kerjasama pengolahan
Yaitu perpustakaan berkerjasama untuk mengolah bahan pustaka. Dengan metode pengkatalogan, pengklasifikasian, pemberian label buku, kartu buku dll. Hal ini dikerjakan oleh satu perpustakaan yang menjadi koordinator kerjasama.
·         Kerjasama penyediaan fasilitas
Dalam kerjasama ini perpustakaan bersepakat bahwa koleksi mereka terbuka bagi pengguna perpustakaan lainnya. Sebuah perpustakaan basanya menyediakan fasilitas berupa kesempatan menggunakan koleksi, menggunakan jasa perpustakaan seperti penelusuran, informasi kilat, penggunaan mesin fotocopi, tapi tidak dibolehkan untuk membawanya pulang.
·         Kerjasama pinjam antar perpustakaan
Kerjasama ini dikarenakan pengguna perpustakaan lain tidak boleh meminjam koleksi perpustakaan lain, oleh sebagai itu sebagai gantinya maka perpustakaannya yang meminjam buku dari perpustakaan lain .
·         Kerjasama antar pustakawan
Dilakukan antar pustakawan untuk memecahkan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh para pustakawan. Bentuk kerjasama ini berupa penerbitan buku panduan untuk  pustakawan, pertemuan antar pustakawan, kursus peneyegaran untuk pustakawan dll.
·         Kerjasama penyusunan katalog induk
Penyusunan ini yang dilakukan adalah memilih daftar tambahan buku oleh perpustakaan, masing-masing perpustakaan mengirim daftar buku. Penyusunan katalog induk berdasarkan pengarang buku dan dilengkapi dengan kode koleksi.
·         Kerjasama pemberian jasa dan informasi
Dilakukan oleh dua atau lebih perpustakaan yang sepakat untuk bekerjasama saling memberikan jasa informasi.salah satu kerjasamnya adalah pinjam antar perpustakaan, jasa penelusuran, dan jasa fotocopi.
·         Kerjasama penyimpanan
Kerjasama ini dikarenakan semakin hari perpustakaan bukunya semakin bertambah, sehingga ruangan menjadi penuh maka diperlukan kerjasama penyimpanan.
·         Kerjasama pendidikan dan pelatihan
Yaitu perpustakaan dapat bekerjas lebih efisiien dan efektif dengan cara memaksimalkan sumber daya yang ada. Saling tukar –menukar informasi, keahlihan dan pengalaman. Dengan arti formal pustakawan komunikasi dengan pustakawan lain melalui sakuran informal seperti tatap muka, telepon, surat menyurat, atau berbincang-bincang. Namun ini dilakukan melalui saluran informal lalu timbul gagasan bagaimana kalau pengalaman tersebut dituangkan dalam bentuk formal agar terbentuk kerjasama pendidikan dan pelatihan.

Dari kerjasama antar perpustakaan itu dapat menimbulkan berbagai keuntungan dari setiap perpustakaannya, seperti: tukar menukar katalog, pemanfaatan koleksi bahan pustaka, tukar menukar terbitan sekunder, pembinaan keterampilan pustakawan, tukar-menukar pengalaman dalam pengelolaan perpustakaan, dll.

Referesi
http://dwi-jo.blogspot.com/2012/02/pengertian-kerjasama.html (diakses pada tanggal 21 september 2012)
http://lib.itb.ac.id (diakses pada tanggal 21 september 2012 )

Thursday, October 25, 2012

Contoh penerapan metode ilmiah


BAB I
PENDAHULUAN




A.   Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang mapan, memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif.
Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa negara kita ingin mewujudkan masyarakat yang cerdas. Untuk mencapai bangsa yang cerdas, harus terbentuk masyarakat belajar. Masyarakat belajar dapat terbentuk jika memiliki kemampuan dan keterampilan mendengar dan minat yang besar.
Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol. Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah.
Metode ilmiah boleh dikatakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis. Karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh interelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode ilmiah berkehendak untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan kesangsian sistematis. Karena itu, penelitian dan metode ilmiah mempunyai hubungan yang dekat sekali, jika tidak dikatakan sama. Dengan adanya metode ilmiah, pertanyaan-pertanyaan dalam mencari dalil umum akan mudah terjawab.

B.   Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.    Apakah metode Ilmiah itu ?
2.    Bagaimana tata cara pembuatan dan tahap-tahap pelaksanaan metode Ilmiah?
3.    Bagaimana contoh penerapan metode ilmiah terhadap perpustakaan?





















BAB II
PEMBAHASAN



A.   Pengertian Metode Ilmiah

Menurut Almadk (1939),” metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.”
Metode ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol. Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut:
1.    Berdasarkan fakta
2.    Bebas dari prasangka
3.    Menggunakan prinsip-prinsip analisa
4.    Menggunakan hipotesa
5.    Menggunakan ukuran objektif
6.    Menggunakan teknik kuantifikasi


B.   Langkah dalam Metode Ilmiah
Pelaksanaan metode ilmiah ini meliputi tujuh tahap, yaitu :
1.    Merumuskan masalah. Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan.
2.    Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat pada pemecahan masalah. Sering disebut juga mengkaji teori atau kajian pustaka.
3.    Menyusun hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.
4.    Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.
5.    Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistik untuk menghasilkan kesimpulan.Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang objektif, tidak dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal (dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja akan memberikan hasil yang sama).
6.    Menguji kesimpulan. Untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan perlu dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji senantiasa mendukung hipotesis maka hipotesis itu bisa menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori.
7.    Menulis laporan Ilmiah. Untuk mengkomunikasikan hasil penelitian kepada orang lain sehingga orang lain tahu bahwa kita telah melakukan suatu penelitian ilmiah.

Metode ilmiah didasari oleh sikap ilmiah. Sikap ilmiah semestinya dimiliki oleh setiap penelitian dan ilmuwan. Adapun sikap ilmiah yang dimaksud adalah:
1.    Rasa ingin tahu
2.    Jujur (menerima kenyataan hasil penelitian dan tidak mengada-ada)
3.    Objektif (sesuai fakta yang ada, dan tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadi)
4.    Tekun (tidak putus asa)
5.    Teliti (tidak ceroboh dan tidak melakukan kesalahan)
6.    Terbuka (mau menerima pendapat yang benar dari orang lain)



C.   Penelitian Ilmiah
Salah satu hal yang penting dalam dunia ilmu adalah penelitian (research). Research berasal dari kata re yang berarti kembali dan search yang berarti mencari, sehingga research atau penelitian dapat didefinisikan sebagai suatu usaha untuk mengembangkan dan mengkaji kebenaran suatu pengetahuan.
Research, menurut The Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1961) ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan.
Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.
Ciri-ciri riset adalah sebagai berikut, yaitu bahwa riset: (Abisujak, 1981)
1.    Dilakukan dengan cara-cara yang sistematik dan seksama.
2.    Bertujuan meningkatkan, memdofikasi dan mengembangkan pengetahuan (menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan)
3.    Dilakukan melalui pencarian fakta yang nyata
4.    Dapat disampaikan (dikomunikasikan) oleh peneliti lain.

Penelitian yang dilakukan dengan metode ilmiah disebut penelitian ilmiah. Suatu penelitian harus memenuhi beberapa karakteristik untuk dapat dikatakan sebagai penelitian ilmiah. Umumnya ada lima karakteristik penelitian ilmiah, yaitu:
1.    Sistematik, berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
2.    Logis, suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
3.    Empirik, artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari (fakta aposteriori, yaitu fakta dari kesan indra) yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian.
4.    Obyektif, artinya suatu penelitian menjahui aspek-aspek subyektif yaitu tidak mencampurkannya dengan nilai-nilai etis.
5.    Replikatif, artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.









BAB III
PENUTUP




A.   Kesimpulan
Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol. Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiahesuai dengan tujuan dan fungsinya. Penelitian yang dilakukan dengan metode ilmiah disebut penelitian ilmiah. Suatu penelitian harus memenuhi beberapa karakteristik untuk dapat dikatakan sebagai penelitian ilmiah.


B.   Saran
Makalah ini masih belum sempurna dan masih banyak kekurangan yang ada di makalah ini, oleh karena itu penulis berharap kepada para pembaca agar memberikan yang lebih baik lagi untuk penulisan yang selanjutnya demi kemajuan bangsa dan negara. Apabila ada kesalahan penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya.


You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

 

Sample text

Sample Text

Sample Text